Langsung ke konten utama

Cerpenku: Ceritaku Pada Langit Ketika Langit Tanpa Bintang

1 menit saja, bahkan sedetik... Itu sangat berarti untuk aku. Menatap langit yang kosong dan tanpa bintang, dunia terasa penuh kehampaan. Meski itu sangat menyejukkan hatiku karena aku merasa aku dan langit menyatu. :)

Malam ini tak seperti biasanya, aku duduk di dekat jendela kamarku. Menikmati langit yang dirundung sepi. Entah kenapa, aku sangat menyukai ritual ini. Kesejukan, aku merasakan itu. Hah, menikmati malam seraya melepas penat yang ada.Tak biasanya aku bisa berdiam di jendela kamarku seperti ini. Biasanya, aku menikmati kamar kos yang lumayan sumpek dan membuatku bad mood.

***
Kini, aku membuka jendelaku lebar-lebar dan mengambil kertas dan penaku. Aku duduk meramu malam ditemani kehampaan langit malam ini. Ya, 1 menit saja, bahkan sedetik... itu sangat berarti untuk aku. menatap langit yang kosong dan tanpa bintang. dunia terasa penuh kehampaan. meski itu sangat menyejukkan hatiku karena aku merasa aku dan langit menyatu.

Satu paragraf awal yang aku tulis rapi di hatiku malam ini. Aku menatap langit lagi, masih tanpa bintang. Aku tersenyum padanya. Aku berimajinasi dan menulis sebuah RAHASIA di secarik kertasku seraya bergumam,"Andai ya kamu bisa berbicara padaku, Langit. Hmm, andai... semua bukan khayalan belaka. Aku ingin sekali bersamamu dan berbincang denganmu, Langit. Aku ingin berbincang denganmu tentang segala isi hatiku dan RAHASIA ini." Aku menutup jendelaku dan beranjak tidur.



***
Aku tak menyangka aku akan berbincang denganmu langit. Meski dalam mimpi, ya hanya dalam mimpi aku berbincang denganmu. Tanpa sayap dan udara aku berkelana bersamamu ditemani perasaan yang tak menentu. Aku senang saat itu, tapi entah kenapa ada perasaan yang mengganjal dalam hatiku.

"Ada apa?" tanya langit kali ini. Sepertinya aku tak bisa menutupi kesedihanku di hadapannya.

Aku menunjukkan selembar kertas yang aku tulis sebuah kata RAHASIA disana. Sttt... Sebuah kata KAMU.

"Siapa KAMU disini. Jangan-jangan AKU?" tanyanya dengan heran sambil sedikit kegeeran.

"Yeah, bukan. Seseorang yang sudah membuatku jatuh hati langit. Aku ingin sekali dia menemaniku tiap malam seperti kamu malam ini. KAMU disini itu seperti kamu langit, ia adalah seseorang yang sepi. Sama seperti aku dan kamu. Yang selalu hampa jika kita hidup tanpa bintang. Cahaya Bintang..." jabarku pada langit.

"Oh, yah... Aku tahu. Aku ingat. Kamu adalah puteri sepi yang selalu merasa sepi ditengah keramaian orang. Dan aku ingat juga kamu yang berjalan seorang sendiri dengan penuh senyum tapi hatimu dirundung sepi dan kerinduan kan?" jabarnya tentangku.

"Dari mana kau tahu? Tuhan?" tanyaku

"Ya, aku kan sebenarnya bisa melihat orang-orang di bumi. Ya, karena itu berkat Tuhan dan para malaikatnya yang kadang-kadang singgah di awan, pelangi, bulan bahkan ia juga berkeliaran sekarang. Meski kamu belum bisa melihatnya."

"Mengapa aku tidak bisa? Jangan-jangan mereka membisikimu sejak tadi ya?"

"Hmm, begitulah. Belum saatnya! Belum saatnya!"

"Lalu apa yang harus aku lakukan langit?" tanyaku padanya.

"Sekarang aku mau tanya, kamu yakin bahwa sang pangeran KAMU akan buatmu bahagia?" tanyanya.

"Mengapa tidak? Aku percaya pada DIA. Dan saya yakin akan segala konsekuensinya," ucapku dengan mantap.

"HAHAHA...okelah aku setuju padamu. Semoga ia terbaik untukmu!" ujarnya sambil tersenyum padaku.

"Aamiin. Kamu doakan aku juga ya."

"Iya. Semua disini sudah mendengar pengharapan kamu. Tapi ingatlah, sekali lagi bahwa takdir Tuhan adalah yang lebih baik. Meski kamu merasa ia yang terbaik untukmu, tapi belum tentu Tuhan berkata seperti itu."

"Lalu sebenarnya kata Tuhan sekarang apa? Ayo bisikkan padaku!" ujarku dengan berbisik, tak ingin Tuhan tahu.

"Rahasia. Takdir adalah RAHASIA. Tetapi kamu yang harus tetap berusaha dan berdoa."

"Hmm... Baiklah!" ujarku agak murung.

"Jangan sedih, nanti kamu yang akan tahu sendiri. Apa RAHASIA itu~"

"Semoga membuat aku bahagia dan menjadi orang yang bisa membuatku sadar bahwa dunia itu penuh hikmah!"

"Pasti. Aamiin. Aku berdoa untukmu!" ucap langit sambil menggandeng tanganku untuk pergi.

"Aku mau dibawa kemana?" tanyaku kaget.

"Pulang ke bumi. Sudah saatnya kamu pulang ke bumi untuk berusaha dan berdoa mempersiapkan bertemu dengan RAHASIA Tuhan itu."

"Emm, tapi..." Langit menjauh dan menjauh. Aku mengejarnya dan mengejarnya. "Langit! Kamu mau kemana???"

Pyaaaaarrr!!! Tiba-tiba aku ada di sebuah tempat penuh cahaya. Sesosok cahaya berkata kepadaku.

"Sebentar lagi, kamu akan mengetahui RAHASIA itu."

Tukkk... Tukkk! Dan aku terbangun, saat azan subuh menjelang.



Aku berdoa dan berharap... Semoga Tuhan menciptakan takdir yang terbaik untukku dan selalu menuntunku ke jalan yang benar. Aamiin


Aku menatap langit sekilas. Dan tanpa aku tahu, Langit tersenyum padaku.

***

by: starlife _angels

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Film: Relationshit, "Shit" Banget Ini Film!

Director: Hardanius Larobu Writers: Alitt Susanto Stars: Jovial da Lopez, Fandy Chow, Dina Anjani, Natasha Wilona, Bayu Skak, Devina Aurel, Salshabilla Elovii SHIT! Itulah salah satu kata yang menggambarkan film ini. Trailernya saja berhasil membuat penasaran para penonton. Dari mulai kekocakan para tokoh, judul dan temanya yang benar-benar menarik sekali yakni cinta yang kerap membuat anak muda menjadi merasa dunia berjuta rasanya. SHIT! Mungkin inilah salah satu yang sering diucapkan anak muda dengan gaholnya apabila ia terjebak pada cinta yang rumit.. Antara cinta dan benci... Antara cinta dengan yang membahagiakan atau balik dengan mantan. Ya, inilah konflik dalam cerita ini. Jovial da Lopez, yang memerangkan Alit dalam tokoh ini diceritakan mengalami perdebatan hati. Ia tiba-tiba putus dengan Wina dengan suatu alasan. Padahal Wina adalah masa lalunya yang amat indah. Alit sukses menjadi penulis karena Wina. WINA dan hanya WINA. Tentunya bayang-bayang dan se

Menjadi Guru Berprestasi April 2020

Menjadi Teacher Of The Month di Fikar School tempat saya mengajar, adalah sesuatu yang membuat saya bersyukur tiada henti di 2020. Di bulan Desember 2019, saya mendapatkan peringkat teacher of the month December 2019. Di tahun 2020, saya kembali menjadi guru berprestasi di Bulan April 2020. Semoga bisa selalu berprestasi. Aamiin

Pengalaman Menjadi Guru Seni Prakarya di Sekolah dan Organisasi

Menjadi guru seni adalah suatu hal yang menyenangkan bagi saya. Memulai menjadi guru seni pada tahun 2017, kemudian founder mengintipnusantara.org dan graduatedshop membuat saya selalu mengupgrade diri untuk berkreasi. Berikut adalah beberapa karya murid-murid saya ketika saya mengajar.