Langsung ke konten utama

Cerpenku: Jilbab Cantik



Pernah mengikuti ajang di lomba vemale.com
http://www.vemale.com/kontes-hijab-ramadan/detail/2205-dewi-sri-tunjungsari.html
 
Aku mengenakan jilbabku, terasa nyaman,
Menutupi auratku dari pandangan laki-laki
Saat ku memakai jilbab, mereka tak mau mendekatiku
Menjauhiku dari marabahaya
Mungkin itu keajaiban jilbab :)

Jilbab, adalah salah satu upaya untuk melindungi dari mata atau tangan jahil para lelaki. Itulah yang kurasakan ketika memakai jilbab. Waktu itu aku belajar memakai jilbab saat usia SMA, aku merasakan banyak manfaat yang didapat saat memakai jilbab. Melindungi panas dan rambutku salah satunya. Hehe... tapi yang paling penting adalah pengalaman yang berbeda ketika aku memakai jilbab dan tidak memakainya.
Sewaktu aku sepulang sekolah, aku melewati gang yang ramai oleh segerombolan para lelaki. Saatku tidak memakai jilbab, mereka seenaknya memanggil aku ‘Neng atau apalah #whatever. Dan itu sangat membuatku risih. Namun, saat kumemakai jilbab mereka tak mau menggangguku sedikit pun. Oleh karena itulah, aku lebih nyaman memakai jilbab. Ajaib bukan?
Sejak saat itulah, aku belajar mengenakan jilbab. Meski beberapa kali imanku masih goyah juga saat itu. Namun, aku akhirnya memutuskan untuk belajar mengenakan jilbab dan belajar menjadi wanita muslimah.
Kini, aku sudah duduk di bangku kuliah. Aku kuliah di universitas islam dan selalu mengenakan jilbab. Nah, disaat ini aku juga pernah mengalami keguncangan-keguncangan dalam mengenakan jilbab dan cara memakai jilbab yang baik dan benar.
Begini ceritanya, aku akan menceritakan dari aku awal perkuliahan hingga aku menginjak semester 3 ini. Awal perkuliahan, aku sangat takjub diterima diperguruan tinggi islam negeri ini. Bagaimana tidak, aku berkuliah di universitas islam yang semua wanita 99% menggunakan jilbab dan mayoritas islam! Wah, aku bersyukur Allah swt telah mengiringku ke sini. Aku juga bersyukur memiliki teman yang baik dan friendly. Kuliah juga setelah ku tahu, sangat berbeda dengan sekolah menengah atas. Kuliah memang sendiri-sendiri, tapi rasa solidaritasnya untuk anak baru sip lah, mudah-mudahan terus seperti ini.
Lanjut ke topik. Sewaktu aku semester satu, aku bertemu dengan seorang temanku yang bernama marini. Dia adalah anak jurnalis dan reporter majalah, selain itu dia hobi fotografer juga sih hehe… nah, dia adalah pemegang rubrik hijab di majalah. Dan aku lah yang jadi modelnya. Waktu itu aku didandani kerudung kembang gulung siput. Cantikkk sekali. Tetapi, setelah ku pikir-pikir banyak sekali lelaki nakal yang menghubungiku. Lah kenapa begitu? Itu karena nomor handphoneku tershare di rubrik hijab itu. Wah! Sumpah jadi nggak nyaman.
Di sinilah aku mulai berpikir kembali, apakah kerudungku itu tetap tak sesuai syariat? Ya, em, agak benar juga! Saat di rubrik itu kerudungku tak menutupi dada. Nah, disitu jugalah, aku juga melihat sekeliling, cantik rupa kalau memakai kerudung yang menutupi dada, bahkan lebih.
Aku akan belajar seperti mereka yang berhijab cantik dan selalu menutupi dada. Insya Allah perlahan tapi pasti. Ini cerita hijabku, bagaimana dengan cerita hijabmu?







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Film: Relationshit, "Shit" Banget Ini Film!

Director: Hardanius Larobu Writers: Alitt Susanto Stars: Jovial da Lopez, Fandy Chow, Dina Anjani, Natasha Wilona, Bayu Skak, Devina Aurel, Salshabilla Elovii SHIT! Itulah salah satu kata yang menggambarkan film ini. Trailernya saja berhasil membuat penasaran para penonton. Dari mulai kekocakan para tokoh, judul dan temanya yang benar-benar menarik sekali yakni cinta yang kerap membuat anak muda menjadi merasa dunia berjuta rasanya. SHIT! Mungkin inilah salah satu yang sering diucapkan anak muda dengan gaholnya apabila ia terjebak pada cinta yang rumit.. Antara cinta dan benci... Antara cinta dengan yang membahagiakan atau balik dengan mantan. Ya, inilah konflik dalam cerita ini. Jovial da Lopez, yang memerangkan Alit dalam tokoh ini diceritakan mengalami perdebatan hati. Ia tiba-tiba putus dengan Wina dengan suatu alasan. Padahal Wina adalah masa lalunya yang amat indah. Alit sukses menjadi penulis karena Wina. WINA dan hanya WINA. Tentunya bayang-bayang dan se

Menjadi Guru Berprestasi April 2020

Menjadi Teacher Of The Month di Fikar School tempat saya mengajar, adalah sesuatu yang membuat saya bersyukur tiada henti di 2020. Di bulan Desember 2019, saya mendapatkan peringkat teacher of the month December 2019. Di tahun 2020, saya kembali menjadi guru berprestasi di Bulan April 2020. Semoga bisa selalu berprestasi. Aamiin

Pengalaman Menjadi Guru Seni Prakarya di Sekolah dan Organisasi

Menjadi guru seni adalah suatu hal yang menyenangkan bagi saya. Memulai menjadi guru seni pada tahun 2017, kemudian founder mengintipnusantara.org dan graduatedshop membuat saya selalu mengupgrade diri untuk berkreasi. Berikut adalah beberapa karya murid-murid saya ketika saya mengajar.